KEPEMIMPINAN
MUSA DALAM MEMBAWA
BANGSA
ISRAEL KELUAR DARI TANAH MESIR
Musa adalah seorang
tokoh Alkitab yang begitu menarik perhatian saya, dimana Musa dalam
kepemimpinannya yaitu setiap kali dia merasa tidak kuat akan tekanan dan
frutasi akan perbuatan dari bangsa Israel tempat mencurahkan isi hatinya yaitu kepada Allah.
Cerita Musa di mulai dari Keluaran 2. Pada
Keluaran 3:1-6 Musa menerima panggilan menjadi pemimpin bangsanya. Musa di
lengkapi dengan persenjataan ampuh melawan Firaun, raja Mesir yang bertanggung
jawab atas di rendahkannya orang Israel menjadi budak-budak. Musa memiliki
karunia mengerjakan Mukjizat dan saudaranya Harun membantunya sebagai juru
bicaranya ( Kel 4:14 ).kemampuan mendatangkan tulah-tulah yang terus
meningkat atas orang mesir yang
bandel,sehingga memuncak yaitu kematian semua anak sulung orang mesir ( Kel
12:13 ) yang memaksa firaun melepaskan bangsa israel keluar dari tanah Mesir.
Bukan hanya itu Musa membelah laut
dengan tongkatnya dan mengangkat tangan untuk bangsa Israel semakin kuat dalam
mengalahkan musuh mereka. Kepemimpinan Musa membawa Bangsa Israel keluar dari
tempat perbudakan merupakan suatu sejarah besar dalam perjanjian lama, tapi di
tengah kepemimpinan Musa ternyata Bangsa Israel setiap mengalami kesulitan,
tempat mereka persalahkan yaitu kepada Musa, yaitu dengan berkata bahwa di Mesir lebih baik kami mati,tetapi masih
mendapat makanan tetapi engkau ini membawa kami kepadang gurun untuk mati tanpa
makanan dan air. Hal yang dikatan oleh bangsa israel ini sangat menyakiti hati
Musa di sertai dengan tuntutan yang di berikan oleh Allah kepadanya, untuk di
sampaikan kepada Bangsa Israel. Secara logika kepemimpinan Musa ini yaitu
kepemimpinan yang sangat penuh dengan
beban dan tantangan, tantangan
dari dalam dan dari luar. Tetapi kepemimpinan Musa adalah kepemimpinan yang
penuh dengan tuntutan dan petunjuk Allah sehingga ia bisa membawa Bangsa besar
ini keluar. Musa dalam kepemimpinannya yaitu selalu bertanya apa yang di
inginkan oleh Allah dan bukan melainkan kehendaknya sendiri yang berjalan. Dia
juga merupakan pemimpin kembalinya Tulang Yusuf
ke tanah Kanaan, Kepemimpinan Musa dalam memimpin Bangsa Israel, penuh
dengan rintangan, dimana menghadapi Bangsa Israel yang tegar tengkuk. Tetapi
dia bisa karena sifat kepemimpinannya berlandaskan akan kekuatan dari Allah,
dia percaya bahwa Allah yang memilihnya untuk menjadi pemimpin,maka dia juga percaya bahwa Allah
akan menyertai kepemimpinannya. Hanya ada satu pelangaran yang di lakukan oleh
Musa selama kepemimpinannya yaitu di massa dan meriba, yaitu Allah menyuruhnya
untuk menusuk gunung batu itu, tetapi karena amarah Musa yang tidak terkontrol
dengan sikap Bangsa Israel sehingga dia memukul gunung batu itu, hal ini
dianggap oleh Allah bahwa Musa tidak mengindahkan akan perintah darinya. Dan
sebagai hukumannya Allah tidak mengijinkan Musa untuk memasuki tanah perjanjian
tetapi Allah mengijinkan dia melihat tanah perjanjian yang tersebut yaitu yang
berkelimpahan susu dan madu. Hal yang sangat menarik di bagian akhir
kepemimpinan Musa adalah dia tidak protes kepada Allah saat, Allah mengatakan
kepadanya tidak akan memasuki tanah kanaan atau perjanjian, ( ulangan 32:51-52
). Sungguh suatu kepemimpnan yang begitu baik yang di lakukan oleh Musa. hingga
sampai kepada titik sudah tua dan
mendekati ajal kematiannya, Musa bahkan
memberkati Bangsa israel. Sikap kepemimpina yang penuh kerendahan hati,
dan penuh dengan ketaatan yang dilakukan oleh Musa sungguh sangat luar biasa.
Sehingga saya boleh berkata bahwa kepemipinannya adalah kepemimpinan yang penuh
dengan takut akan Tuhan,disertai kerendahan hati dan tegas.
Komentar
Posting Komentar